Satu tahun kepengurusan Lembaga Dakwah
Jurusan (LDJ) Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah
memberikan kontribusinya pada lingkungan sekitar. Sehingga LDJ yang bernama As-safinah ini harus mempersiapkan
generasi penerus. Oleh sebab itu pada hari selasa (26/06) sampai kamis (28/06),
LDJ yang diketuai oleh Ihram ini menjalankan program kerja(proker) terakhirnya
yang bernama As-safinah Fun Trip (AFT). AFT adalah proker tahunan yang
bertujuan mencetak kader dakwah di LDJ Teknik Perkapalan ITS. Kegiatan yang
berlangsung selama tiga hari ini berlokasi seperti AFT tahun kemarin yakni di
Bumi Perkemahan ‘Bedengan’ Desa Selorejo, Kec Dau, Kab Malang.
Panitia AFT adalah mahasiswa jurusan
Teknik Perkapalan angkatan 2010, sedangkan pesertanya dari angkatan 2011. Panitia
dan peserta hanyalah sebatas istilah birokrasi saja. Ketika di lapangan,
seperti mendirikan tenda, mengumpulkan kayu bakar, memasak hingga mencuci
piring dilakukan bersama-sama. Saat tidur pun juga begitu. Hal inilah yang
menjadikan anggota As-safinah dan calon anggota terlihat bagaikan satu
keluarga-satu orang tua.
Kaderisasi calon pengurus As-safinah patut dijadikan
contoh bagi organisasi atau perkumpulan lain.
Di LDJ ini tidak ada istilah senior dan junior. Yang ada adalah panggilan kakak dan adik.
Apalagi perpeloncohan, penekanan, bentakan dan segala hal yang bersifat intimidasi,
jelas tidak ada dalam kamus kaderisasi As-safinah. “Memperkuat rasa
kekeluargaan adalah misi utama pengaderan ini,” tutur Dwi Handoko, ketua
panitia AFT.
Hari pertama AFT adalah pengenalan As-safinah
;mulai dari sejarah, visi, misi, keadaan kekiniannya dan permasalahan yang
ada. Pada sesi ini suasana sempat
berubah haru ketika Johan (pemateri)
berkata dengan nada sendu, “ organisasi kita ini kecil. Tidak banyak yang mau
bergabung di gerbong dakwah ini. Namun di organisasi kecil inilah kita dapat
melepas dahaga akan kebutuhan rohani. Di sinilah kita dapat bertemu untuk
berdiskusi, saling mengingatkan, dan saling menyemangati dalam berjuang di
jalan-Nya ini.”
Hari kedua, setelah sholat subuh dan
sarapan, diadakan outbound di pinggir
sungai. Hangatnya sinar matahari pagi yang disertai hembusan hawa sejuk dari
pegunungan menambah semangat persaudaraan antara anggota dan calon anggota As-safinah.
Semua peserta dan panitia melebur menjadi
satu untuk berpartisipasi. Ada tiga games yang dimainkan : Tebak Langkah,
Jambat Maut dan Serang Sang Raja. Semuanya menuntut kerja keras, kesabaran, dan
kerja sama tim yang apik.
Usai bersenang-senang dengan permainan
dan mandi di sungai yang sangat dingin dan jernih, waktu lebih banyak
dihabiskan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Baik peserta maupun panitia
harus membaca Al-Qur’an minimal satu juz, menghafal beberapa surat dan beberapa
hadits arba’in yang telah disepakati bersama. Sehingga pada hari itu suara
peserta dan panitia AFT terdengar lebih ramai daripada kicauan burung-burung
yang tengah bertengger di pohon-pohon pinus.
Hari terkahir, setelah sholat Dhuha, sebelum
meninggalkan tempat camping, peserta plus
panita yang berjumlah sepuluh orang ini melakukan packing barang dan operasi semut (membersihkan lingkungan sekitar).
Kemudian dilakukan penutupan AFT sekaligus penunjukan ketua panitia AFT untuk
tahun berikutnya. “Harapan saya, AFT tahun depan bisa lebih baik dari tahun
ini”, ucap Muhammad Riadus Solihin, ketua AFT yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar