Sabtu, 08 Desember 2012

ITS Toward A world-class Universities for A Better Indonesia



There are advanced countries in Asia such as Japan, China, and South Korea. They have a high quality university with increasing competence of students. So they have a high ability to fight in the world class competition. Maybe this is the reason why ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) must be world-class university as good as them.

Become a world class university is aim precious for a better Indonesia. However, it needs make hard effort to achieve it, especially from the internal of ITS. I think, the first action to do is equalization perception of ITS people about the importance to be a world-class university. Because I think, ITS is like a team. Equalization perception of the team is the first step before we want to do the program. When the perception of ITS people is equal, it will create an awareness and motivation collectively for fighting to realize the dream together.

Not only internalization, but also ITS needs improve the english ability, especially communication site. ITS have a good position in Indonesia. It is in fourth of best University in Indonesia, but there are many students who don’t have a good skill in English. English language test results of new students in 2010 show that there is less than 10% of students who do not get the standard points, 477, in CLC (Centre for Language and Cultures). If we have a high quality to speak in English, we will be an extraordinary system, we will be able to discuss, exchange ideas, and give each other information about science and technology with other students in the world. So that, the university people should be able to communicate and make a good relation with other world class university to be diplomacy and friendship.

Other internal factor that must be considered is the surveillance of the method learned in class. As we know, ITS is applying SLC (Student Learning Center) method which is the method that focuses on achieving the competence of students with more involving students in the process of teaching and learning. Using this method, the students will get the opportunity and motivation to build their own knowledge with themselves, so that they will gain a deep understanding. In this method, the lecturer was not only required capable of conveying the subject matter lonely, but also he has the ability to facilitate the student's learning needs, motivating, inspiring, and to be an evaluator.

But in the fact, this method has not run with our expectations. There are still many found that the lecturer teach by conventional method means that lecturers deliver subject matter, then the students record and memorize lessons as there is in the textbook. Therefore, the SLC method must be supervised in earnest. There is supervision by using questionnaire in the end of the semester, but it was not enough. I suggest, we need make a team of supervisors. This supervisors team who is responsible with the process of SCL method.  The team supervisor must visit the class with an unknown interval of visits by lecturer or in other words ' suddenly inspection '. In the class, the supervisor team can ask directly to the students about the lecturer has been teaching with the SLC method or not.

Maybe ITS have other internal problem to be a world class university. But, beside that, I have a suggestion for the officers of the university. Insya'allah, this step can accelerate the process of ITS becoming a world-class university. My suggestion is the internship program at the university of the international standard for campus officials, ranging from professors, to the chair of the department or other people in ITS. With this internship program, I hope, all of them in ITS can learn and feel directly how to become a world-class University. Then, the knowledge which we got from it, we can apply directly to be world-class university.

The Declaration that has been told by the authorities of ITS to become a world-class University, we must support fully, because it makes a world-class University that is similar to the advance of the nation. To be world-class university, ITS must have treatment for increasing the quality of ITS people. There will a high quality human in a high quality university. Human resources are created in this world class university who can adapt and compete in the global competition for the sake of national progress.

Being world class university will be given benefit and importance for our nation right now, then it should not be seen as just a dream. Take it as a challenge to the attainment of measurable time. Because if we assume, it is the challenge, the spirit that is issued will be maximum. Everyday it will also be decorated with action as well as the contribution in order to make it happen.

Rabu, 01 Agustus 2012

Pejabat, Marilah Bersepeda !


Pertambahan jumlah kendaraan tiap hari semakin tinggi, sedangkan pembangunan jalan tahun lalu hanya 0,01 persen yang berhasil," ujar Fauzi Bowo di Gedung Balaikota DKI Jakarta, Kamis (24/2/2011). Setiap harinya, jumlah penambahan motor di Jakarta mencapai 1.000 unit, sedangkan untuk mobil 200 unit. Inilah yang menyebabkan terjadinya kemacetan.

Masalah yang belum kunjung selesai ini dapat dikurangi dengan diawali dari sikap kesederhanaan para pejabat pemerintah, petinggi-petinggi di perusahaan, dosen, guru, dan petinggi lainnya untuk memberikan contoh yang baik kepada rakyat, bawahannya, serta anak didik bagi pengajar dengan membudayakan bersepeda. 

Hal ini tentunya lambat laun akan mendapat tanggapan positif dari warga, terutama warga kota yang menyaksikan sendiri aksi pemancalan dari orang-orang penting tersebut. Contohnya Boris Johnson, walikota London. Pak Walikota ini lebih memilih naik sepeda pancal daripada mobil dinasnya yang mewah.Acara resmi maupun bersantai jalan-jalan keliling kota semua itu dilakukan dengan sepeda pancal. Berarti membudayakan bersepeda bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan. Asalkan petingi-petinggi bangsa ini berani dan bersedia memberikan contoh yang nyata.

Transparankan Uang Tilang


Kita tentu sangat akrab dengan  tilang, sanksi yang diberikan oleh polisi jika pengguna jalan melakukan pelanggaran aturan lalulintas.  Tidak membawa  STNK (Surat tanda nomor kendaraan), tidak memakai helm, dan melintas tidak sesuai jalur yang telah ditentukan merupakan beberapa contoh pelanggaran kecil yang dapat dikenakan sanksi berupa tilang. Maksud dari Polisi adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menaati peraturan lalulintas, sehingga terciptalah kondisi berlalu lintas yang tertib,  aman, dan nyaman. sayangnya maksud baik ini masih dapat menimbulkan persepsi negatif dan menuai tanggapan buruk dari berbagai lapisan masyarakat. Mereka beranggapan uang tilang itu berpeluang besar untuk diselewengkan oleh oknum-okmum tertentu sehingga tidak sampai ke kas negara. 

Ini semua terjadi karena tidak adanya kejelasan polisi mengenai alokasi uang tilang tersebut. Uang tilang masuk pada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), maka karena itu seharusnya polisi melakukan sosialisasi kepada masyarakakat terkait  pengalokasiannya. Dengan ini kepercayaan masyarakat kepada penegak hukum yang selama ini dikenal telah tidak berwibawa lagi berangsur-angsur akan membaik.

Selamatkan Tunas Bangsa


Beberapa hari yang lalu kita dikejutkan oleh adanya kasus pemerkosaan di Purbalingga, Jawa Tengah. Peristiwa ini tergolong unik dan langka, sehingga membuat Pak Polisi bingung mengambil keputusan. Biasanya pelaku perkosaan itu orang dewasa ke anak-anak. Tapi kini oleh anak-anak terhadap anak-anak. Pelakunya adalah lima siswa SD yang masih bau kencur (11 tahun ke bawah), sedangkan korbannya adalah dua anak TK yang masing-masing berumur lima dan tujuh tahun.

Pelaku mengaku berbuat bejat seperti itu karena didorong rasa ingin tahu dan ingin memperaktekkan adegan dalam video porno yang pernah mereka tonton. Memang pada zaman sekarang, anak-anak bisa dengan mudah mendapatkan konten-konten terlarang tersebut lewat internet,  DVD, Handphone dll. Apalagi kalau HP itu telah dilengkapi dengan fasilitas blue toot. Semakin menjamurnya tontonan-tontonan percintaan remaja  di berbagai chanel TV juga dapat mempengaruhi pemikiran mereka yang belum cukup umur dan pada akhirnya berpotensi untuk memicu perbuatan asusila itu tejadi.

Solusinya yang mungkin dapat sedikit membantu  adalah dengan memblokir habis situs-situs porno di internet, ganti tontonan-tontonan sampah seputar percintaan remaja dengan tontonan yang bermanfaat dan mendidik. Seperti laskar pelangi dan sejenisnya. Yang tidak kalah pentingnya adalah peran aktif orang tua dalam mengarahkan, mengawasi dan mendidik anaknya supaya terhindar dari pornografi.

Anak-anak merupakan tunas-tunas penerus bangsa yang sangat berharga. Jika sejak dini kita telah memberikan perhatian penuh pada mereka, maka insya’allah Indonesia kedepan akan maju.

Polisi Dibonceng untuk Tes SIM C


SIM (Surat Izin Mengemudi) adalah bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Kepolisan Republik Indonesia kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki SIM sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan (Pasal 77 ayat (1) UU No.22 Tahun 2009).  

SIM tipe C adalah wajib bagi pengendara sepeda motor untuk bisa berkendara di jalan umum secara legal.  Ada dua jenis ujian untuk mendapatkan SIM ini, ujian tulis dan ujian praktik. Namun menurut pengamatan saya, ujian praktik yang dilakukan selama ini tidaklah tepat untuk mengetahui seseorang itu bisa mengendarai sepeda motor dengan baik atau tidak, sudah paham rambu-rambu lalu lintas atau belum. Karena yang diujikan hanyalah teori dan sekedar ujian lintasan percobaan di lingkungan tes yang memang sudah disediakan atau lintasan khusus. Ini tentu berbeda jauh dengan medan berkendara yang sesungguhnya, jalan umum. Untuk itu seharusnya yang mengetes (polisi) dibonceng oleh calon pemilik SIM di jalan umum langsung. Dengan ini polisi dapat mengetahui dengan jelas apakah orang itu sudah layak bekendara atau belum, dapat diluluskan atau tidak.

Warung Makan Kejujuran


Kita tentu kenal dengan warung kejujuran.  Warung yang pembelinya dapat bebas memilih dan mengambil barang dagangan hingga mengurusi uang kembalian (self service). Sedangkan dari pihak penjual cukup menyediakan tempat, barang dagangan dan tempat uang saja. Disamping mencari keuntungan, esensi utama warung kejujuran adalah menumbuh-suburkan kejujuran. 

Melihat begitu mulianya tujuan warung kejujuran ini. Maka saya mengusulkan agar dibuat ‘Warung Makan Kejujuran’ sebagai terobosan baru dari warung kejujuran. Konsepnya sama dengan warung kejujuran. Namun pada ‘Warung Makan Kejujuran’, yang didagangkan adalah makanan berat. Untuk  penjamuan pelanggannya   bisa dengan prasmanan. Yaitu pembeli bebas mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata penjual di beberapa meja.

Menurut saya, Warung Makan Kujujuran akan banyak peminatnya. Terlebih sekarang sedang bulan ramadhan. Kehadiran Warung Makan Kejujuran adalah hal unik yang dapat memikat pembeli, terutama mereka yang berpuasa. Pembeli akan merasa dihargai atas kepercayaan yang diberikan oleh penjual, bagitu pula sebaliknya. 

Maka saya sarankan kepada warung-warung makan yang selama ini masih memakai sistem pelayanan biasa, agar segara bertransformasi ke sistem Warung Makan Kejujuran. Niscaya warung anda akan didatangi oleh banyak pembeli dan juga ikut  membantu menumbuh-suburkan kejujuran di Negeri ini.  

Puluhan Santri Sesenggukan Sebelum Tahajud

“Ramadhanku Penuh Warna !” Itulah jargon yang keluar dari mulut-mulut kecil santri Madrasah Diniyah As Sholihin. Meskipun sedang berpuasa, santri yang berjumlah 40 orang ini sangat antusias mengikuti acara Fun Camp Ramadhan yang dihelat pada senin sore (30/07/12) hingga selasa ba’da sholat subuh (31/07/12). Fun Camp Ramadhan adalah acara tahunan di Madrasah Diniyah As Sholihin yang bertempat di dekat Pondok Pesantren Mahasiswi As-Sulha, Keputih gang 3 No 52 Surabaya.  Acara ini dikemas sedemikian rupa agar manarik perhatian anak-anak dalam menyerap pelajaran yang hendak disampaikan.  Sehingga tepatlah jika acara itu dikatakan  ‘belajar sambil bermain’.

Bedah film merupakan program unggulan pada acara ini. Film yang dibedah adalah film kartun seputar Ramadhan. Adapun materi yang disampaikan: Keutamaan bulan Ramadhan, Rukyat Hilal dan Hisab, Adab Puasa, dan Tarawih. Empat film yang masing-masing berdurasi sekitar 15 menit ini berhasil menyampaikan materi seputar Ramadhan. Terbukti ketika ditanya atau dipinta untuk menceritakan ulang film yang baru saja diputar, mereka berlomba-lomba mengacungkan tangan ingin menjawab. Tetapi berhubung hadiah yang disediakan panita terbatas, tidak semua santri yang aktif dan cerdas itu mendapatkan kesempatan menjawab.

Bedah film berlangsung hingga pukul 21.30. Setelah itu para santri dikondisikan untuk segera bersistirahat. Karena pukul 02.30 mereka harus mengkuti acara renungan malam. Pada sesi renungan malam ini tidak sedikit santri sesenggukan akibat ceramah bergaya muhasabah yang dibawakan oleh ustadz Abdullah Syarofi. Hati anak-anak yang nakal dan tadinya sulit diatur itu nampaknya tersentuh oleh ceramah ustadz tentang perjuangan dan pengorbanan kedua orang tua. Sehabis bermuhasabah, para santri melakukan sholat Tahajud berjamaah dengan ustadz Nurcholis sebagai imam, Kepala Madrasah Diniyah As Sholihin. Setelah sholat Tahajud, para santri saur bareng. Saur barang ini disponsori oleh lembaga amil zakat Dompet Dhuafa Jawa Timur. 

Panitia acara ini adalah semua penerima Beastudi Etos Surabaya yang terdiri dari mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas Airlangga.  Mereka rela mengorbankan waktu libur kuliah demi terselanggaranya acara ini. Ketika ditanya mengapa sampai rela mengorbankan waktu liburan, padahal kegiatan ini bukanlah event besar, mereka menjawab “Sebagai mahasiswa yang didanai masyarakat, sudah semestinya kami sadar untuk bekontribusi dalam kemajuan bangsa ini. Sekecil apapun kegiatan itu, jika Istiqomah dan iklhas, maka insya’allah akan menuai manfaat yang besar serta bernilai ibadah dimata-Nya.”

Mencetak Kader Dakwah


Satu tahun kepengurusan Lembaga Dakwah Jurusan (LDJ) Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah memberikan kontribusinya pada lingkungan sekitar. Sehingga  LDJ yang bernama As-safinah ini harus mempersiapkan generasi penerus. Oleh sebab itu pada hari selasa (26/06) sampai kamis (28/06), LDJ yang diketuai oleh Ihram ini menjalankan program kerja(proker) terakhirnya yang bernama As-safinah Fun Trip (AFT). AFT adalah proker tahunan yang bertujuan mencetak kader dakwah di LDJ Teknik Perkapalan ITS. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini berlokasi seperti AFT tahun kemarin yakni di Bumi Perkemahan ‘Bedengan’ Desa Selorejo, Kec Dau, Kab Malang. 

Panitia AFT adalah mahasiswa jurusan Teknik Perkapalan angkatan 2010, sedangkan pesertanya dari angkatan 2011. Panitia dan peserta hanyalah sebatas istilah birokrasi saja. Ketika di lapangan, seperti mendirikan tenda, mengumpulkan kayu bakar, memasak hingga mencuci piring dilakukan bersama-sama. Saat tidur pun juga begitu. Hal inilah yang menjadikan anggota As-safinah dan calon anggota terlihat bagaikan satu keluarga-satu orang tua.  

Kaderisasi  calon pengurus As-safinah patut dijadikan contoh bagi organisasi atau perkumpulan lain.  Di LDJ ini tidak ada istilah senior dan junior.  Yang ada adalah panggilan kakak dan adik. Apalagi perpeloncohan, penekanan, bentakan dan segala hal yang bersifat intimidasi, jelas tidak ada dalam kamus kaderisasi As-safinah. “Memperkuat rasa kekeluargaan adalah misi utama pengaderan ini,” tutur Dwi Handoko, ketua panitia AFT.  

Hari pertama AFT adalah pengenalan As-safinah ;mulai dari sejarah, visi, misi, keadaan kekiniannya dan permasalahan yang ada.  Pada sesi ini suasana sempat berubah haru ketika Johan  (pemateri) berkata dengan nada sendu, “ organisasi kita ini kecil. Tidak banyak yang mau bergabung di gerbong dakwah ini. Namun di organisasi kecil inilah kita dapat melepas dahaga akan kebutuhan rohani. Di sinilah kita dapat bertemu untuk berdiskusi, saling mengingatkan, dan saling menyemangati dalam berjuang di jalan-Nya ini.”
Hari kedua, setelah sholat subuh dan sarapan, diadakan outbound di pinggir sungai. Hangatnya sinar matahari pagi yang disertai hembusan hawa sejuk dari pegunungan menambah semangat persaudaraan antara anggota dan calon anggota As-safinah. Semua  peserta dan panitia melebur menjadi satu untuk berpartisipasi. Ada tiga games yang dimainkan : Tebak Langkah, Jambat Maut dan Serang Sang Raja. Semuanya menuntut kerja keras, kesabaran, dan kerja sama tim yang apik.

Usai bersenang-senang dengan permainan dan mandi di sungai yang sangat dingin dan jernih, waktu lebih banyak dihabiskan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Baik peserta maupun panitia harus membaca Al-Qur’an minimal satu juz, menghafal beberapa surat dan beberapa hadits arba’in yang telah disepakati bersama. Sehingga pada hari itu suara peserta dan panitia AFT terdengar lebih ramai daripada kicauan burung-burung yang tengah bertengger di pohon-pohon pinus. 

Hari terkahir, setelah sholat Dhuha, sebelum meninggalkan tempat camping, peserta plus panita yang berjumlah sepuluh orang ini melakukan packing barang dan operasi semut (membersihkan lingkungan sekitar). Kemudian dilakukan penutupan AFT sekaligus penunjukan ketua panitia AFT untuk tahun berikutnya. “Harapan saya, AFT tahun depan bisa lebih baik dari tahun ini”, ucap Muhammad Riadus Solihin, ketua AFT yang baru.

Selasa, 24 Juli 2012

Sejarah Ultrassafinah dan Apresiasi Dosen


Assalamualaikum Wr.Wb


Alhamdulilah puja dan puji syukur saya sampaikan kepada seluruh pengurus
kajian dan majalah Assafinah T.Perkapalan-ITS karena masih tetap exist dan
semakin berkembang.

Saya sebagai mantan pengurus majalah Assafinah merasa bangga dengan
kemajuan sekarang ini, walaupun di awal-awal terbitnya buletin ini terasa
berat dan sempat mengalami pasang surut. sekedar pre-view ke belakang, ide
pembuatan kajian jurusan Assafinah dulu dilatar belakangi oleh
dibubarkanya bem FTK yang akhirnya berpengaruh terhadap terbentuknya
kajian-kajian jurusan yang tidak berfokus lagi pada fakultas. Disamping
itu masalah yang paling klasik adalah pendanaan karena tidak di akui-nya
kajian fakultas dan jurusan di FTK secara resmi. Masalah lain adalah tidak
adanya interaksi kuliah dan kegiatan antara jurusan2 di FTK mengakibatkan
tidak saling kenalnya antara pengurus yang membuat kaderisasi sulit
berkembang.

Sehingga untuk mengefektifkan kerja kami pun mendirikan kajian jurusan
sendiri yang bernama Assafinah pada tahun 2000 denga susunan ( Ketua:
Guslan'97, wakil: Arianto'97, Bendahara: Hasanudin'98, Publikasi/Mading
Assafinah: Fajar'98 dan beberapa anggota: Baidowi 98, Khoirul Hadi 98,
Izar 98, catur 98) kemudian ini diteruskan oleh angkatan 99. itulah
singkat ceritanya pendiriannya.....

Selanjutnya saya pasif, akhirnya datanglah saudara Erik Sugianto kepada
saya minggu kemarin memberikan sebuah buletin UltrasSafinah, saya ucapkan
trimakasih yang sebesar-besarnya karena telah mengingatkan saya kembali
bahwa tujuan hidup ini untuk berdakwah bukan untuk cari materi duniawi.

Saya punya saran kepada segenap pengurus kajian atau redatur majalah.
Bagaimana kalau para alumni dilibatkan sebagai penulis artikel, penasehat
atau sebagai penyandang dana, memeng tiap angkatan jumlahnya sedikit
tetapi kalau dikumpulkan jumlahnya cukup banyak. Insyaalloh saya dapat
menghubungi beberapa alumni dan jika ditotal jumlahnya sekitar 20 orang
dan disamping itu saya juga punya akses ke beberapa dosen (p.totok, p.
aris, p jo, p zubaid, p misbah, p nasir, b ukiq.

Disamping itu bagaimana kalau buletin tersebut dibuat juga dalam bentuk
elektronik (PDF) sehingga dapat disebarkan via email ke beberapa alumni.
sehingga mereka juga dapat membacanya dengan demikian akan terbentuk
jaringan yang kuat luas dalam dakwah dan diharapkan berkembang tidak hanya
membahas masalah agama (lowongan pekerjaan, sosial, pendidikan,
tehnologi).

Jazzakumullah Khoiron Katsiro

Wassalamualaikum wr.wb

Hasanudin
Department Of Naval Architecture
Faculty Of Marine Technology
Institut Teknologi Sepuluh Nopember(ITS)
Telp. 031 72549256, 085648952195
hasanudin@na.its.ac.id

Terima Kasih Pak Presiden


hati-hati dengan mulutmu, pengecut
bisa menimbulkan fitnah, berdosa
pelajari dan buktikan dulu
lalu silahkan, berteriak hingga berdarah

seberapa jauh pengetahuanmu tentang tugasnya
jelas tidak serupa ketua kelas di SD,SMP,dan SMA
keringatnya mengucur deras, lelapnya pun sirna
demi kemaslahatan umat di indonesia, termasuk anda

bacalah jejak kakinya
anda akan mendapati putra terbaik bangsa
sekarang coba masuk ke dalam dirimu
apakah sepertinya ?

ketika kamu dan kamu lainnya sibuk mencari muka
katika kamu dan kamu lainnya berlagak serba bisa
katika kamu dan kamu lainnya berteriak, capat turunkan harga !
hati ini bergetar berbisik, terima kasih pak presiden, Lanjutkan !

Pahlawan di Titik Hitam


mata-mata hampir buta melihat kekejaman
telinga-talinga hampir tuli mendengar penyiksaan
lidah-lidah  hampir kaku menahan jeritan sakit
sehingga, sakit itu mau pergi meninggalkan raga

            indah mawar berguguran bagai sampah kertas
            sinar mentari redup laksana lilin kecil
            gunung mencakar langit menjelma tumpukan lumpur tak berharga
            sawah luas nan hijau seakan hilang ditelan gumpalan awan hitam

banyak orang mulai kehilangan semangat juang
tangan-tangan mulai malas mengongkang senjata
hati kecil tak berani lagi berharap
pikiran-pikiran mulai berseru, “mati saja !”

            ada irama semangat didadanya
            ada latusan kembang api dimatanya
            ada listrik maha dahsyat menggerakan jiwanya
            dia adalah pahlawan di titik hitam

Ayah dan Ibu, Merekalah Pahlawanku


saat itu bibir ini belum mampu bertutur
saat itu pengetahuanku hanyalah sebatas susu dan menangis
saat itu belum ku kenal apa itu hidup
seiring waktu, dengan penuh kesabaran kalian ajarkan satu-persatu

mentari bersinar sejukan pagi
rembulan bercahaya lembut hiasi malam
sangat indah keduanya
tetapi lebih indah sinar kasih dan sayang kalian berdua

Ayah,
engkaulah nahkoda kapal keluarga
mengarungi samudera laksana Hang Tuah
menerjang badai abaikan lelah

Ibu,
engkaulah bidadari di rumah taburan cinta
halus dan hangat pelukanmu kalahkan sutera
tulus kasih dan sayangmu tak kan habis terkikis masa

sebutkan pahlawan sejati bagi hidupmu anak-anak ?
Soekarno ! Jendral Sudirman ! Bung Tomo ! Power Rangger ! Wiro Sableng !
teriakan mereka menderu pecahkan kaca
aku terdiam dengan hati kecil berbisik, “Ayah dan Ibu, Merekalah Pahlawanku”