“Ramadhanku Penuh Warna !” Itulah jargon yang keluar dari
mulut-mulut kecil santri Madrasah Diniyah As Sholihin. Meskipun sedang berpuasa,
santri yang berjumlah 40 orang ini sangat antusias mengikuti acara Fun Camp
Ramadhan yang dihelat pada senin sore (30/07/12) hingga selasa ba’da sholat
subuh (31/07/12). Fun Camp Ramadhan adalah acara tahunan di Madrasah Diniyah As
Sholihin yang bertempat di dekat Pondok Pesantren Mahasiswi As-Sulha, Keputih
gang 3 No 52 Surabaya. Acara ini dikemas
sedemikian rupa agar manarik perhatian anak-anak dalam menyerap pelajaran yang
hendak disampaikan. Sehingga tepatlah
jika acara itu dikatakan ‘belajar sambil
bermain’.
Bedah film merupakan program unggulan pada acara ini. Film
yang dibedah adalah film kartun seputar Ramadhan. Adapun materi yang
disampaikan: Keutamaan bulan Ramadhan, Rukyat Hilal dan Hisab, Adab Puasa, dan
Tarawih. Empat film yang masing-masing berdurasi sekitar 15 menit ini berhasil
menyampaikan materi seputar Ramadhan. Terbukti ketika ditanya atau dipinta
untuk menceritakan ulang film yang baru saja diputar, mereka berlomba-lomba
mengacungkan tangan ingin menjawab. Tetapi berhubung hadiah yang disediakan
panita terbatas, tidak semua santri yang aktif dan cerdas itu mendapatkan
kesempatan menjawab.
Bedah film berlangsung hingga pukul 21.30. Setelah itu para
santri dikondisikan untuk segera bersistirahat. Karena pukul 02.30 mereka harus
mengkuti acara renungan malam. Pada sesi renungan malam ini tidak sedikit
santri sesenggukan akibat ceramah bergaya muhasabah yang dibawakan oleh ustadz
Abdullah Syarofi. Hati anak-anak yang nakal dan tadinya sulit diatur itu
nampaknya tersentuh oleh ceramah ustadz tentang perjuangan dan pengorbanan
kedua orang tua. Sehabis bermuhasabah, para santri melakukan sholat Tahajud
berjamaah dengan ustadz Nurcholis sebagai imam, Kepala Madrasah Diniyah As
Sholihin. Setelah sholat Tahajud, para santri saur bareng. Saur barang ini
disponsori oleh lembaga amil zakat Dompet Dhuafa Jawa Timur.
Panitia acara ini adalah semua penerima Beastudi Etos
Surabaya yang terdiri dari mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan
Universitas Airlangga. Mereka rela
mengorbankan waktu libur kuliah demi terselanggaranya acara ini. Ketika ditanya
mengapa sampai rela mengorbankan waktu liburan, padahal kegiatan ini bukanlah event besar, mereka menjawab “Sebagai
mahasiswa yang didanai masyarakat, sudah semestinya kami sadar untuk
bekontribusi dalam kemajuan bangsa ini. Sekecil apapun kegiatan itu, jika
Istiqomah dan iklhas, maka insya’allah akan menuai manfaat yang besar serta bernilai
ibadah dimata-Nya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar