Beberapa hari yang lalu
kita dikejutkan oleh adanya kasus pemerkosaan di Purbalingga, Jawa Tengah.
Peristiwa ini tergolong unik dan langka, sehingga membuat Pak Polisi bingung
mengambil keputusan. Biasanya pelaku perkosaan itu orang dewasa ke anak-anak.
Tapi kini oleh anak-anak terhadap anak-anak. Pelakunya adalah lima siswa SD
yang masih bau kencur (11 tahun ke bawah), sedangkan korbannya adalah dua anak
TK yang masing-masing berumur lima dan tujuh tahun.
Pelaku mengaku berbuat
bejat seperti itu karena didorong rasa ingin tahu dan ingin memperaktekkan
adegan dalam video porno yang pernah mereka tonton. Memang pada zaman sekarang,
anak-anak bisa dengan mudah mendapatkan konten-konten terlarang tersebut lewat
internet, DVD, Handphone dll. Apalagi
kalau HP itu telah dilengkapi dengan fasilitas blue toot. Semakin menjamurnya
tontonan-tontonan percintaan remaja di
berbagai chanel TV juga dapat mempengaruhi pemikiran mereka yang belum cukup
umur dan pada akhirnya berpotensi untuk memicu perbuatan asusila itu tejadi.
Solusinya yang mungkin
dapat sedikit membantu adalah dengan memblokir
habis situs-situs porno di internet, ganti tontonan-tontonan sampah seputar
percintaan remaja dengan tontonan yang bermanfaat dan mendidik. Seperti laskar
pelangi dan sejenisnya. Yang tidak kalah pentingnya adalah peran aktif orang
tua dalam mengarahkan, mengawasi dan mendidik anaknya supaya terhindar dari
pornografi.
Anak-anak merupakan
tunas-tunas penerus bangsa yang sangat berharga. Jika sejak dini kita telah
memberikan perhatian penuh pada mereka, maka insya’allah Indonesia kedepan akan
maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar